Monday, May 12, 2014

Sebijaksana Sang Waktu

Kamu pernah merasa bahwa hidup ini seperti tidak adil ?
Merasa bahwa kenapa harus selalu dirimu yang disakiti dan ditinggalkan ?

Aku adalah satu dari banyak orang yang pernah merasakan hal itu.

Ketika itu, disaat aku merasa hidup seperti tidak adil, merasa selalu disakiti dan ditinggalkan tanpa sebab yang pasti. Hal pertama yang membuat ku sedikit lega adalah menangis.
Kamu tau kenapa ?
Bukan karena aku wanita yang cengeng sehingga meluapkan segala kesedihan ku melalui tangisan, tapi terlebih karena menangis memberikan sebuah ketenangan dan pengungkapan rasa yang sesungguhnya yang terasa begitu sakit di dalam hati.


Setelah tangis yang begitu panjang dan dalam, sebuah do'a setelah sholat adalah hal paling utama yang bisa membuat hati ku kembali tenang dan optimis bahwa semua hal akan baik-baik saja. Bercerita kepada Sang Pencipta, curhat dan meminta bimbingan kepada-Nya untuk hidup yang lebih lebih dan lebih baik lagi.

Lalu setelah itu apa lagi ?
Menata kembali hidup ku yang sempat tertunda beberapa saat, entah itu satu, dua, atau tiga bulan lamanya, aku tetap berusaha menata kembali apa yang pernah aku siapkan untuk masa depan yang telah menanti ku di depan sana.

Setelah semua kembali membaik. Segala hal kembali membuat sesungging senyum dari bibir ku. Aku kembali terjatuh. Terjatuh di lubang yang hampir sama.
Aku harus apa ?
Aku seperti kembali merasa hidup ini tidak adil. Kenapa harus selalu aku ?
Tidak adakah wanita yang bisa melewati semua hal ini selain aku ? kenapa harus selalu aku ?

Hari ini ku renungkan setiap detik yang terjadi dan terlewatkan.

Kali ini jatuh ku akan menjadi berbeda. Ketika pertama kali aku jatuh tangis ku begitu panjang dan dalam. Begitu membuang waktu yang sangat berharga dalam setiap detiknya. Kali ini berbeda.
Bukan karena aku tidak begitu mencintai. Bukan karena aku tidak merasakan sakit yang sama. Hanya saja waktu sudah pernah memberitahukan pada ku, pada hati ku bahwa hal ini sudah pernah terjadi dan terasakan dengan begitu dalam. Ketika waktu kembali menyapa ku dengan sakit yang hampir sama, aku harus lebih siap untuk setiap konsekuensinya. Dan aku siap.

Kamu tau kenapa waktu sering mengulang hal yang hampir sama, sakit yang hampir sama, dan kebahagiaan yang hampir sama?
Kamu tau kenapa?
Karena waktu INGIN kamu menjadi bijaksana.

Waktu memberi mu rasa sakit hari ini, kebahagiaan di hari esok. Kemudian kembali memberikan rasa sakit lusa dan kebahagiaan di hari selanjutnya. Perputaran itu adalah sebuah alarm untuk kita manusia bahwa hidup bukan hanya terus berjalan tetapi hidup juga terus berputar seperti bumi yang akan merasakan indahnya ketika berada di atas menikmati bintang-bintang yang berkerlap-kerlip dan merasakan tidak indahnya berada di bawah karena hanya kegelapan yang terlihat. Pertama kali berputar, hidup terasa begitu berat karena kamu harus menemukan solusi untuk meringankan rasa berat itu. Perputaran kedua akan terasa sedikit berat karena kamu sudah mendapatkan solusi untuk meringankannya dan memberikan peluang untuk menemukan solusi baru yang dapat mendukung solusi yang telah ada.

Begitu juga untuk segala rasa sakit yang kamu rasakan. Rasa sakit akan berganti bahagia. Bahagia akan berganti duka. Duka akan kembali ceria dan seterusnya. Seperti belajar ketika duduk dibangku SD, semakin sering kamu mengulang pelajaran yang sama, maka akan semakin mudah memahaminya.

Jangan katakan lagi kenapa harus selalu aku ? Karena setiap orang sudah diberi porsi masing-masing untuk mengulang pelajaran yang hampir sama dalam hidupnya. Kebijaksanaan akan mulai terasakan ketika kita bisa melewati setiap porsi yang telah disiapkan oleh sang waktu. Percayalah semakin bersyukur akan semakin indah. Semakin indah akan semakin membahagiakan.

Seorang manusia pergi meninggalkan, beberapa sosok akan mengulurkan tangannya untuk menemani dan menggantikan. Setiap hal yang hilang akan terganti. Percayalah Tuhan akan memberi pengganti itu sebijaksana sang waktu yang akan memberikannya perlahan.



No comments:

Post a Comment